Raden Bandung Bondowoso menyanggupi kedua permintaan puteri
tersebut. Segeralah Raden Bandung Bondowoso membuat sumur Jalatunda dan setelah
jadi ia memanggil Puteri Loro Jonggrang untuk melihat sumur itu.
Kemudian Puteri Loro Jonggrang menyuruh Raden Bandung
Bondowoso masuk ke dalam sumur. Setelah Raden Bandung Bondowoso masuk ke dalam
sumur, Puteri Loro Jonggrang memerintah Patih Gupolo menimbun sumur dan Raden
Bandung Bondowoso pun tertimbun batu di dalam sumur. Puteri Loro Jonggrang dan
Patih Gupolo menganggap bahwa Raden Bandung Bondowoso telah mati di sumur akan
tetapi di dalam sumur ternyata Raden Bandung Bondowoso belum mati maka ia
bersemedi untuk keluar dari sumur dan Raden Bandung Bondowoso keluar dari sumur
dengan selamat.
Kemudian Puteri Loro Jonggrang menagih janji permintaan yang
kedua kepada Raden Bandung Bondowoso untuk membuatkan 1000 candi dalam waktu 1
malam. Maka segeralah Raden Bandung Bondowoso memerintahkan para jin untuk
membuat candi akan tetapi pihak Puteri Loro Jonggrang ingin menggagalkan usaha
Raden Bandung Bondowoso membuat candi. Ia memerintahkan para gadis menumbuk dan
membakar jerami supaya kelihatan terang untuk pertanda pagi sudah tiba dan ayam
pun berkokok bergantian.
Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk padi serta di
timur kelihatan terang maka para jin berhenti membuat candi. Jin melaporkan
pada Raden Bandung Bondowoso bahwa jin tidak dapat meneruskan membuat candi
yang kurang satu karena pagi sudah tiba. Akan tetapi firasat Raden Bandung Bondowoso
pagi belum tiba. Maka dipanggillah Puteri Loro Jonggrang disuruh menghitung
candi dan ternyata jumlahya 999 candi, tinggal 1 candi yang belum jadi.
Maka Puteri Loro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden
Bandung Bondowoso. Karena ditipu dan dipermainkan maka Raden Bandung Bondowoso
murka sekali dan mengutuk Puteri Loro Jonggrang “Hai Loro Jonggrang candi
kurang satu dan genapnya seribu engkaulah orangnya”. Maka aneh bin ajaib Puteri
Loro Jonggrang berubah ujud menjadi arca patung batu.
Dan sampai sekarang arca patung Loro Jonggrang masih ada di
Candi Prambanan dan Raden Bandung Bondowoso mengutuk para gadis di sekitar
Prambanan menjadi perawan kasep (perawan tua) karena telah membantu Puteri Loro
Jonggrang.
Dan menurut kepercayaan orang dahulu bahwa pacaran di candi
Prambanan akan putus cintanya.
Sumber: greatindonesia.com
Kisah Puteri Roro Jonggrang - Bagian 2
4
/
5
Oleh
admin